Pak Tani, The Real MTBer & B2Wer!
Akhirnya posting juga tentang kegiatan mountain bike Spedaman di Kotabumi.Biasanya Spedaman main oproad di kebun karet dan di kebun kelapa sawit yang jaraknya cukup dekat dengan rumah sepupu Spedaman, sekitar 200 meter.
Klo di Jakarta mo main oprod paling deket ke hutan UI Depok, sekitar 10 menit dari rumah ato kurang lebih 7 km.
Medan di Kotabumi relatif datar, jadinya cuma sedikit tanjakan dan turunan.
Malahan ga ada tanjakan ngehe disini, sebutan untuk tanjakan yang super panjang dan curam.
Turunannya juga ga ada yang terlalu maut kayak roller coaster.
Apa Spedaman blum nemu tempatnya aja ya?
Pertama kali oprod ke kebun karet. Stelah grasak grusuk, nembus-nembus di sungai dan ada perempuan yang lagi
Karena kurang
Ternyata malah nembus kerumah penduduk dan kemudian ke jalan raya.
Ikutin jalan raya dan nembus ke Polres Lampung Utara terus lanjut pulang deh.
***
Next wiken kembali mo nyoba jajal kebun kelapa sawit dideket rumah.
Ternyata banyak juga yang MTB dan Bike2Work disini!
Contohnya bapak ini, kita panggil aja Pak Tani (ga kreatip amat yak?)
Dia kerja dari jam 4 pagi sampai maghrib untuk mendapatkan 2 karung gabah dari lahannya sendiri.
Menghidupi seorang istri serta 7 orang anak, sangat membuat dia untuk semangka kerja keras.
Malam harinya Pak Tani ini berubah menjadi Bang Becak yang narik dari jam 7 malam sampe jam 10 untuk mendapatkan uang Rp 10.000,-
Gilingan banget yak?!
Padahal harga beras di daerah rumahnya sekitar Rp 7.000,-
Setelah ngobrol panjang lebar selama 15 menit, kita akhirnya pulang bareng soale angin bertiup kencang dan awan dah menghitam.
Jalur setapak kelapa sawit yang licin membuat Pak Tani harus mendorong sepedanya beberapa kali.
Ya iyalah angkut 2 karung beras sampe sepedanya jomplang!
Lalu sepeda onthel yang setia menemani Pak Tani dari masih bujang sampe punya anak 7, dengan ban 700cc yang sudah sangat botak dan sering mengalami snake bite alias bocor halus, kembali melaju diturunan.
Bukan karena pengen cepat pulang untuk terhindar dari hujan dan angin kencang.
Tapi karena tidak ada rem dan hanya mengandalkan sendal jepit yang ia pakai...
Karena bannya sering bocor, maka Pak Tani selalu membawa pompa ban terbuat dari besi yang biasa kita liat di bengkel sepeda.
Apesnya, selain berat, tiang pegangan pompa itu juga selalu menjulur keluar sehingga ia selalu turun untuk membetulkan pompanya itu.
Sangat kontras dengan Spedaman yang punya handpump sepanjang 20cm dan beratnya ga nyampe 0,3kg.
Diperjalanan pulang, hujan pun turun..
Sepanjang jalan kita ngobrol sambil hujan-hujanan.
Cerita tentang masa lalunya, kehidupannya yang sekarang, dan tentang susahnya untuk memberi nafkah keluarga.
Wah Spedaman jadi terenyuh...
Tambah lagi nih barang yang harus dibawa dari Jakarta pas mudik besok:
- Dobok (baju TKD) yang baru beli
- Dobok bwt mas Dedi
- Raket
- Ban luar+ban dalem sepeda (dari dulu ga sempet beli)
- CD dan Buku TKD
- Buku ujian masuk STAN
- Buku Toefl dan TPA
- serta Handpump bwt Pak Tani!
Sampai ketemu lagi Pak Tani, semoga rizki selalu berdatangan dari arah yang tak terduga oleh Allah SWT:)
Sepupu Spedaman yang lagi pacaran setelah nikah;)
P.S. sori fotonya kurang bagus, cuma pake nokia 7710, 1 mpx :p
Labels: MTB